SATU
Sapta terlihat membuka dan mencari-cari secarik kertas yang didapatnya dari seorang tak dikenal, wajah orang tersebut terlihat keras tapi tenang dan damai tempo hari. Wajah Sapta terlihat kebingungan, seolah kehilangan sesuatu. "Sapta!",ibunya memanggil. "Iya bu!", balas Sapta.
"Kamu itu mbok ya jangan ngerem di kamar terus toh!", Nasehat ibunya terdengar dari dapur. Sapta hanya menjawab iya. Iya asyik mengamati tulisan orang tersebut.
"Siapa dia?", pikir Sapta. Wajah keras namun peduli pada dirinya masih teringat dalam ingatan Sapta. Ketika tengah serius membaca tulisan dalam secarik kertas tersebut, kembali ibunya menegur Sapta dari dapur. "Sapta!". "Iya bu, sebentar!"
Sebelum iya keluar untuk menemui ibunya, kembali lagi Sapta melihat dan merenungi tulisan dalam secarik kertas tersebut."Dirimu bukanlah dirimu!" Siapa kamu sebenarnya?". Selepas membaca tulisan itu, Sapta pun bergegas keluar sambil sebelumnya menyelipkan kertas tersebut dalam buku berjudul, "FILOSOFI WAYANG DALAM KEHIDUPAN", terlihat sekilas penulisnya, penikmat suguhan tradisi, "Bayu Aditya". Entah siapa itu, bukan seorang penulis terkenal.
(bersambung...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar